Tugas
teori komunikasi 1 ...
Dari
bentuknya, model komunikasi dasar terbagi menjadi 2,yaitu :
· Model komunikasi linear satu arah
· Model komunikasi sirkuler
MODEL-MODEL KOMUNIKASI LINEAR : SATU ARAH
Model ini didasari paradigma stimulus-respon.Komunikan
adalah makhluk pasif, menerima apapun yang disampaikan komunikator kepadanya.
Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikan pasif menerima pesan, pesan
berlangsung searah dan relatif tanpa umpan balik, karena itu disebut linear.
(Model Aristoteles,Model Laswell, Model Braddock,Model Shannon-Weaver)
MODEL-MODEL KOMUNIKASI SIRKULER : DUA ARAH
Kedudukan komunikator dan komunikan relative
setara. Munculnya paradigma baru ini merupakan pemisahan dari paradigma yang
lama tentang komunikasi yang linear. Model sirkuler dikritik karena adanya
kesamaan tingkat (equality)antara komunikator dan komunikan.(Model
Schramm,Model De Fleur,Model Helical Dance)
Model Komunikasi Menurut Schramm;
Schramm membuat serangkai model komunikasi,
dimulai dengan model komunikasi manusia yang sederhana (1954), lalu model yang
lebih rumit yang memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba
berkomunikasi, hingga ke model komunikasi yang dianggap interaksi dua individu.
1. Model yang pertama mirip dengan model
Shannon dan Weaver. Schramm menggunakan unsur source dan destination tapi tidak
memunculkan transmitter dan receiver, yang ada adalah encoder (alat penyandi)
dan decoder (alat penyandi balik). Menurut model ini, source boleh menjadi
seorang individu atau organisasi, sinyalnya adalah bahasa dan destination-nya
adalah pihak lain kepada siapa sinyal itu ditujukan.Dalam komunikasi lewat
radio, encoder dapat berupa microphone dan decoder adalah earphone. Dalam
komunikasi antarmanusia source dan encoder adalah satu orang sementara decoder
dan destination pada sisi yang lainnya.
2. Dalam modelnya yang kedua, Schramm
memperkenalkan gagasan bahwa kesamaan dalam bidang pengalaman sumber dan
sasaran-lah yang sebenarnya dikomunikasikan, karena bagian sinyal itulah yang
dianut sama oleh sumber dan sasaran. Itulah sebabnya pada modelnya yang kedua
ia mulai menyatukan source (sumber) dengan encoder(alat penyandi) yang semula
terpisah. Demikian pula halnya dengan decoder (alat penyandi balik) yang
ditempelkan dengan destination (tujuan/sasaran). Selain itu, ia menambah unsur
field of experience (bidang pengalaman) yang dimiliki kedua pelaku komunikasi.
Source menyandi (encode) dan destination menyandi balik (decode) pesan
berdasarkan pengalaman yang dimiliki masing-masing. Semakin besar luas bidang
pengalaman source yang berhimpitan dengan bidang pengalaman destination,
semakin mudah komunikasi dilakukan. Bila kedua bidang itu tidak bertautan atau
sangat sedikit pertautannya artinya
3. Di Model ketiga, Schramm menganggap
komunikasi sebagai interaksi dengan kedua pihak yang melakukan fungsi
encoder/encoding(menyandi), interpreter/interpreting (menafsirkan), decoder/
decoding (menyandi-balik), mentransmisikan dan menerima sinyal., Di sini kita
melihat umpan balik(message) dan ”lingkaran” yang berkelanjutan untuk berbagi
informasi.
Pada model ketiga ini, Schramm bekerjasama
dengan Osgood sehingga dikenal sebagai model sirkular Osgood dan Schramm (The
Osgood and Schramm Circular Model) Menurut Schramm seperti ditunjukan pada
model ini, jelas bahwa setiap orang dalam proses komunikasi dapat sekaligus
sebagai encoder dan decoder yang secara konstan menyandi balik tanda-tanda
disekitar kita. Memberikan kode bisa juga disebut chanel, sedangkan proses
kembali pesan tersebut disebut feedback atau umpan balik yang memainkan peran
sangat penting dalam komunikasi. Karena itu memberi tahu kita bagaimana pesan
yang kita tafsirkan baik dalam bentuk kata-kata sebagai jawaban, anggukan
kepala, gelengan kepala, salah satu alis yang dinaikan dan sebagainya. Begitu
juga dalam surat pembaca di media cetak seperti surat kabar. Surat pembaca
ditujukan kepada redaksi sebagai protes atas editorial yang ditulis pada surat
kabar tersebut ataupun tepuk tangan pendengar ceramah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar